Kalurahan Piyaman

Pada hari Minggu Pahing tanggal 03 November 2019 Kelompok Sadar Wisata Demang Wonopawiro menerima kunjungan dari Ibu – Ibu Batik Demang Wonopawiro Desa Piyaman dan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Kunjungan mereka untuk melihat langsung peninggalan – peninggalan bersejarah Demang Wonopawiro baik berpua Rumah Tabon dan perabotan rumah yang masih tersisa maupun pusaka – pusaka baik berupa Keris, Cundrik, Pedang, Tombak dan lain – lain yang masih ada dan dilestarikan oleh keturunannya.

Kunjungan pertama menuju Rumah Pak Basuki Wibowo Raharjo yang merupakan keturunan Generasi ke – 6 Demang Wonopawiro, Pekarangan Rumah yang beliau tinggali terkenal dengan nama Citakan. Yang masih tersisa di Rumah Tabon Citakan ini berupa Pusaka – Pusaka, Gamelan peninggalan Panji Harjo Dipuro dari Kepanjen Semanu yang merupakan Mertua dari Demang Wonopawiro beserta Rumah Joglo.

Kemudian dari Rumah Pak Bowo dilanjutkan Ziarah ke Makam Demang Wonopawiro yang berada di sebelah Barat Rumah Pak Bowo, tepatnya di sebelah utara Pasar Pahing. Setelah ziarah di Makam Demang Wonopawiro kemudian dilanjutkan ke Rumah Tabon yang saat ini di wariskan kepada Ibu Paerah yang merupakan generasi ke-5 Demang Wonopawiro. Disini Ibu – Ibu bisa bertemu langsung dengan Ibu Paerah dan bisa melihat langsung Rumah tabon yang tersisa berupa Limasan dan di dalamnya terdapat perabotan rumah peninggalan Demang Wonopawiro beserta pusaka – pusaka.

Tujuan terakhir kunjungan Ibu – Ibu Batik dan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga adalah ke rumah Ibu Tumirah yang merupakan keturunan Generasi ke-5 Demang Wonopawiro dimana di dalam rumah ini tersimpan pusaka yang sangat terkenal ketika Demang Wonopawiro Babat Alas Nongko Doyong yakni Tumbak Kyai Muntab dan ada pusaka lain Bernama Tumbyak Kyai Slamet, Keris Kyai Cerubuk dan Kyai Patrem. Ibu – Ibu Batik dan Mahasiswa UIN berkesempatan untuk ketemu langsung dengan Ibu Tumirah selaku Pemilik Rumah dan Keturunan Generasi ke-5 Demang Wonopawiro.